Mengembalikan Kejayaan Rempah Nusantara, Negara Alokasikan Anggaran Rp5,5 Triliun

Share:
Indonesia adalah negara kepulauan terluas di dunia, jauh sebelum abad masehi pada jaman romawi, Indonesia, sudah dikenal di seantero dunia walau tidak semua suku bangsa yang langsung datang untuk berniaga, namun produk rempah Indonesia yang diperdagangkan di Jalur Sutera hingga jalur Dupa Romawi atau Hindustan hingga Afrika Timur Ethiopia sekitar abad 5 SM hingga abad 11 Masehi yang dikenal dengan kekuasaan Laut Merah.
Pergolakan politik dan kekuasaan yang berubah dengan bangkitnya Dinasti Turki Utsmani 1453 M, yang menutup jalur darat perniagaan rempah-rempah ke Eropa, mendorong jalur maritim menjadi dominan serta menjadi awal ekspedisi bangsa eropa mencari sumber rempah-rempah ke nusantara.
Lada, cengkeh, pala, kapulaga, kunyit, jahe, kulit kayu nanis serta kapur barus (getah kamper) dan kemenyan mendorong petualangan bangsa Eropa di nusantara.
Indonesia sendiri memiliki 3 fase sejarah kebangsaan yang diawali dengan fase Hindu, Budha dan Islam hingga Kolonial pada fase Hindu dikenal dengan Kerajaan Majapahit sedang Budha dengan Sriwijaya dan fase Kesultanan Islam. 
Bangsa Eropa memulai ekspedisi mencari tempat asal rempah-rempah yang selama ini mereka dapatkan di negeri Mediterania atau Turki sekarang, namun karena pusat niaga di kota Constantinopel dikuasai dinasti Turki Ustmani dan jalur masuk rempah ke eropa terganggu yang memunculkan niat bangsa-bangsa eropa seperti Portugis, Inggris, Spanyol dan Belanda untuk mencari langsung sumber rempah dengan melakukan ekspedisi yang terkenal dengan sebutan Ekspedisi Timur Jauh.
Sejarah mencatat Ekspedisi Eropa pertama mendarat di Ternate adalah bangsa Portugis pada tahun 1512 setelah menaklukkan kota Malaka tahun 1511.
Armada Portugis yang dipimpin Alfonso de Albuquerque mengutus Antonio Albreu dan Francisco Serrao memimpin armada untuk menemukan sumber rempah di Maluku dalam perjalanan menuju Maluku armada ini singgah di Madura, Bali dan Lombok dengan menggunakan nakhoda-nakhoda jawa.
Akhirnya armada portugis tiba di Banda terus menuju Maluku Utara hingga tiba di Ternate, disambut Sultan Ternate serta diberi ijjn tinggal dan membangun benteng.
Bangsa Portugis adalah Bangsa Eropa yang pertama hadir di Maluku 1511 - 1570, melakukan kontak dagang sebelum 
diusir akibat perseteruan dengan Kesultanan Ternate dan Bangsa Belanda melalui serikat dagang VOC.

Sumber : Nusa Kini 

Tidak ada komentar